IDENTIFIKASI
DAN KLASIFIKASI VISUAL
Disusun oleh :
Nuning Khairunnisa
230210140028
PROGRAM
STUDI ILMU KELAUTAN
JURUSAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS
PATTIMURA
AMBON
2016
1. Tujuan
a.
Mengetahui objek citra pada Landsat 7
ETM/TM khususnya penutupan lahan dan kegunaan lahan
b.
Mengidentifikasi citra visual
c.
Mempelajari proses respon objek pada
berbagai band spektral yang diamati : pengamatan
band tunggal dan band komposit
d.
Mempengaruhi teknik komposit warna dalam
mengidentifikasi objek
2. Dasar Teori
2.1 Obyek berkaitan dengan Band Spektral
Citra adalah representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu obyek atau benda. Citra dinyatakan sebagai suatu fungsi kontinyu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Salah satu resolusi dalam citra yaitu resolusi spektral. Resolusi spektral diartikan sebagai dimensi dan jumlah daerah panjang gelombang yang sensitif terhadap sensor, misalnya citra Landsat TM memiliki resolusi sebesar 7-11 band, dimana masing-masing band memiliki rentang panjang gelombangnya masing-masing. Band disebut juga Channel atau saluran, suatu alat spektrum elektromagnetik yang dirancang untuk kepentingan misi tertentu pada sebuah pengindera.
1. Band 1 : 0.45-0.52 band biru ini memiliki informasi yang tinggi terhadap tubuh air jadi sangat sesuai untuk penggunaan lahan, tanah dan vegetasi.
2. Band 2 : 0.52-0.60 band hijau ini memiliki informasi mengenai vegetasi selain cocok untuk penggunaan lahan, jalan dan air namun sesuai pula untuk diskriminasi dan assesmen vegetasi. Dimana tanaman-tanaman yang kurang sehat dapat diketahui karena absorbsi cahaya merah oleh klorofil menurun atau refleksi pada daerah merah naik sehingga menyebabkan daun berwarna kuning.
3. Band 3 : 0.63-0.69 band merah ini memiliki informasi mengenai perbedaan antara vegetasi dan non vegetasi, misalnya dapat dilihat adanya perbedaan antara vegetasi dengan tanah khususnya pada daerah urban.
4. Band 4 : 0.76-0.90 band inframerah dekat ini mempunyai informasi mengenai varietas tanaman serta adanya perbedaan antara unsur air dengan unsur tanah. Oleh karena itu dapat dilihat garis pantai dengan jelas.
5. Band 5 : 1.55-1.75 band inframerah gelombang pendek ini memiliki informasi mengenai perbedaan warna antara tanah terbuka dengan obyek lainnya. Band ini sesuai untuk studi kandungan air tanah, air pada tanaman, formasi batuan dan lain sebagainya.
6. Band 6 : 10.40-12.50 band inframerah thermal ini mempunyai informasi tentang studi kandungan air tanah, dan dapat membedakan kelembaban tanah serta fenomena thermal.
7. Band 7 : 2.08-2.35 band inframerah gelombang pendek ini mempunyai informasi mengenai tanah terbuka dan sama halnya dengan Band 5 akan tetapi lebih mengacu pada studi geologi maupun formasi batuan.
sedangkan untuk Band 8 atau disebut band pankromatik memiliki resolusi spasial 15m.
2.2 Teori Warna
Komposit citra merupakan citra baru hasil dari penggabungan tiga saluran yang mampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran penyusunnya. Komposit citra digunakan karena keterbatasan mata manusia yang kurang mampu membedakan gradasi warna dan lebih mudah memahami dengan pemberian warna.
2.1 Obyek berkaitan dengan Band Spektral
Citra adalah representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu obyek atau benda. Citra dinyatakan sebagai suatu fungsi kontinyu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Salah satu resolusi dalam citra yaitu resolusi spektral. Resolusi spektral diartikan sebagai dimensi dan jumlah daerah panjang gelombang yang sensitif terhadap sensor, misalnya citra Landsat TM memiliki resolusi sebesar 7-11 band, dimana masing-masing band memiliki rentang panjang gelombangnya masing-masing. Band disebut juga Channel atau saluran, suatu alat spektrum elektromagnetik yang dirancang untuk kepentingan misi tertentu pada sebuah pengindera.
- sebuah pengindera sekurang-kurangnya memiliki satu saluran
- Sekumpulan data berisi nilai-nilai yang disimpan dalam suatu file yang menggambarkan spektrum elektromagnetik tertentu
- sekumpulan data berisi hasil proses (penisbahan, penambahan, dll) band-band yang lain.
1. Band 1 : 0.45-0.52 band biru ini memiliki informasi yang tinggi terhadap tubuh air jadi sangat sesuai untuk penggunaan lahan, tanah dan vegetasi.
2. Band 2 : 0.52-0.60 band hijau ini memiliki informasi mengenai vegetasi selain cocok untuk penggunaan lahan, jalan dan air namun sesuai pula untuk diskriminasi dan assesmen vegetasi. Dimana tanaman-tanaman yang kurang sehat dapat diketahui karena absorbsi cahaya merah oleh klorofil menurun atau refleksi pada daerah merah naik sehingga menyebabkan daun berwarna kuning.
3. Band 3 : 0.63-0.69 band merah ini memiliki informasi mengenai perbedaan antara vegetasi dan non vegetasi, misalnya dapat dilihat adanya perbedaan antara vegetasi dengan tanah khususnya pada daerah urban.
4. Band 4 : 0.76-0.90 band inframerah dekat ini mempunyai informasi mengenai varietas tanaman serta adanya perbedaan antara unsur air dengan unsur tanah. Oleh karena itu dapat dilihat garis pantai dengan jelas.
5. Band 5 : 1.55-1.75 band inframerah gelombang pendek ini memiliki informasi mengenai perbedaan warna antara tanah terbuka dengan obyek lainnya. Band ini sesuai untuk studi kandungan air tanah, air pada tanaman, formasi batuan dan lain sebagainya.
6. Band 6 : 10.40-12.50 band inframerah thermal ini mempunyai informasi tentang studi kandungan air tanah, dan dapat membedakan kelembaban tanah serta fenomena thermal.
7. Band 7 : 2.08-2.35 band inframerah gelombang pendek ini mempunyai informasi mengenai tanah terbuka dan sama halnya dengan Band 5 akan tetapi lebih mengacu pada studi geologi maupun formasi batuan.
sedangkan untuk Band 8 atau disebut band pankromatik memiliki resolusi spasial 15m.
2.2 Teori Warna
Komposit citra merupakan citra baru hasil dari penggabungan tiga saluran yang mampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran penyusunnya. Komposit citra digunakan karena keterbatasan mata manusia yang kurang mampu membedakan gradasi warna dan lebih mudah memahami dengan pemberian warna.
Suatu pembentukan komposit citra dapat dibagai menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1. Komposit warna asli yaitu gabungan dari warna merah, hijau dan biru.
2. Komposit warna tidak asli yang terbagi menjadi dua yaitu :
a) Standar yang merupakan gabungan dari inframerah, merah dan hijau. Dianggap standar karena awalnya penginderaan jauh banyak digunakan dalam bidang kehutanan dan komposit tersebut lebih banyak menonjolkan obyek vegetasi.
b) Tidak standar yaitu yang dapat dilakukan penggabungan dengan bebas.
2. Komposit warna tidak asli yang terbagi menjadi dua yaitu :
a) Standar yang merupakan gabungan dari inframerah, merah dan hijau. Dianggap standar karena awalnya penginderaan jauh banyak digunakan dalam bidang kehutanan dan komposit tersebut lebih banyak menonjolkan obyek vegetasi.
b) Tidak standar yaitu yang dapat dilakukan penggabungan dengan bebas.
3. Langkah Kerja
a. Cara
Akusisi citra
Cara mengakusisi data yaiu data di download melalui situs
GLCF, masukkan path dan row yang telah ditentukan untuk mendapatkan titik lokasi,
lalu masukkan tanggal/bulan/tahun yang diinginkan, kemudian download citra,
setelah di download kemudian data tersebut diekstrak.
b. Masukkan
citra yang telah diakuisisi ke software ILWIS
Cara mengolah citra pada ilwis yaitu pilih Operation tree lalu klik pada Import dan Export pilih import map, setelah data diimport,
import formatnya pilih Use GDAL,
lalu isi kolom output file name dengan
nama yang diinginkan, klik convert, show, selanjutnya klik ok, lakukan
seterusnya pada band ke 2 – 7.
c. Croping
areal kerja
Pilih
Finder, klik di Sub Map of Raster Map, lalu klik Coordinate atau Corner, isi kolom Raster Map pilih data yang sudah diakusisi, kemudian masukkan titik
koordinat, isi output raster map,
dan klik show, lakukan cara ini untuk mengcroping band selanjutnya.
Berikut merupakan
kenampakan citra saat klik show
d. Komposit
warna
Komposit
warna yang dibuat yaitu komposit 321, 432, 457, 542, 754. Untuk membuat
komposit warna klik Operations, Image Processing lalu Color Composit. Kemudian
input 3 band untuk masing-masing komposit. Lalu klik show untuk menunjukkan
hasilnya. Lakukan langkah yang sama untuk komposit warna selanjutnya.
Hasil komposit 321
Komposit warna band spektral landsat
7 ETM
Ø Band
spektral 321
Ø Band
spektral 432
Ø Band
spektral 457
4.
Hasil
dan Pembahasan
A. Peta ETM
B. Obyek Lahan Berbagai Komposit
a) Komposit
321 (warna asli)
Pembahasan : komposit warna 321 merupakan
perpaduan dari band 3, 2 dan 1 yang akan menampilkan warna asli dari citra.
Dalam komposit ini, semua obyek yang terdapat pada citra akan terlihat dengan
jelas. Obyek-obyek tersebut telah diklasifikasikan berdasarkan warna seperti
pada table diatas.
b) Komposit
432 (warna merah)
Pembahasan : komposit 432
merupakan komposit yang akan menghasilkan warna merah pada citra. Pada komposit
ini akan terdapat beberapa obyek yang tidak terlihat seperti terumbu karang dan
padang lamun. Hilangnya obyek tersebut dapat dikarenakan band merah tidak dapat
menembus perairan sehingga keberadaan terumbu karang dan padang lamun tidak
dapat terdeteksi. Kemudian obyek yang tidak terlihat dengan jelas yaitu
pemukiman, pabrik dan sungai.
c) Komposit
457 (warna jingga)
Pembahasan : komposit 457 akan
menghasilkan warna jingga pada citra. Dalam komposit ini obyek yang tidak
tampak yaitu pasir pantai, laut dangkal, terumbu karang dan padang lamun.
Sedangkan obyek lainnya masih dapat teridentifikasi. Obyek hutan, pemukiman serta
pabrik tidak nampak dengan jelas pada komposit ini.
d) Komposit
542 (warna biru)
Pembahasan : pada
komposit biru beberapa obyek yang semula tampak pada komposit hijau menjadi
tidak terdekteksi pada komposit ini. Obyek-obyek tersebut yaitu laut dangkal,
padang lamun, terumbu karang, pemukiman, serta pabrik. Pada komposit ini obyek
hutan dan pasir pantai tidak terlalu terlihat dengan jelas.
e) Komposit
754 (warna hijau)
Pembahasan : pada komposit hijau
obyek-obyek yang tidak dapat teridentifikasi diantaranya yaitu pemukiman,
pabrik, terumbu karang dan padang lamun. Pada komposit hijau ini obyek pasir
pantai tidak terlalu nampak.
5.
Kesimpulan
Kesimpulan
dari hasil yang didapatkan dalam praktikum adalah setiap komposit warna
mempunyai perbedaan pada citra yang dihasilkan. Salah satu hal yang menjadi
penyebabnya yaitu intensitas cahaya, terdapat objek yang menyerap cahaya dan terdapat
objek yang memantulkan cahaya. Faktor lainnya yaitu perbedaan band spektral akan
menghasilkan respon yang berbeda pada tiap obyek, terdapat obyek yang akan
terlihat jelas pada salah satu band spektral dan akan tidak terlihat pada band
spektral lainnya.
6.
Daftar pustaka
Ria, Mesriah. 2015.
Kombinasi Band Dalam Citra Satelit Landsat. http://www.mataduniakami.id/2015/12/kombinasi-band-dalam-citra-satelit.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar